22 Aug 2017

Ritual Chit Ngiat Pan, Sembahyang Rebut Tradisi Tionghoa

Sembahyang Rebut atau yang sering di sebut Chit Ngiat Pan dalam Bahasa Hakka dimana “Chit” yang berarti “Tujuh”, “Ngiat” yang juga bermakna “Bulan”, dan “Pan” yang berarti “Setengah” atau “Sebagian”. Sehingga Sembahyang Rebut merupakan salah satu warisan budaya Tionghoa yang jatuh pada bulan 7 tanggal 15 penanggalan kalender cina. Sembahyang

0
17 Aug 2017

Warna-Warni Festival Budaya Perayaan Kemerdekaan Indonesia

Hari ini, kita tepat merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-72. Masyarakat Indonesia di berbagai daerah merayakan hari kemerdekaan dengan penuh semarak dan keunikan masing-masing. Umumnya kita gegap gempita dengan beragam lomba yang tiap tahun diselenggarakan seperti lomba makan kerupuk, lomba membawa kelereng, lomba memasukan paku, lomba tarik tambang, lomba

0
14 Aug 2017

Intip 9 Jenis Seni Jaranan di Indonesia

Jaranan . .. Jaranan Jarane jaran teji Sing numpak ndoro Bei Sing ngiring poro abdi Cek cek nong … cek cek gung Jarane mlebu ning lurung Gedebuk krincing … Gedebuk krincing Gedebuk krincing … prok prok Gedebuk jeder (2x)   Buat anak-anak generasi 90-an mungkin sudah familiar ya dengan lagu

0
27 Apr 2017

Omongan Budayo “Kesetaraan Gender dan Peranan Wanita Dayak Ngaju”

Narasumer    : Chakra Wirawan (Folks of Dayak) Moderator      : Afifah Amirotul (Sobat Budaya) Komunitas Folks of Dayak (FOD) adalah sebuah komunitas pecinta budaya Dayak yang terdiri dari berbagai rumpun Dayak. Admin FOD sendiri berasal dari berbagai daerah seperti Sabah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantar Selatan, dan Kalimantan Tengah.

0
15 Apr 2017

Mengenal Lebih Jauh Bahasa Tegal

Jum’at 7 April 2017, diskusi online “Omongan Budayo” yang diadakan oleh Sobat Budaya membahas mengenai Bahasa Tegal. Pembahasan kali ini menghadirkan Irwan Suswandi sebagai narasumber. Materi dari Narasumber Berdasarkan penelitian yang dilakukan Badan Bahasa, Bahasa Tegal disebut sebagai dialek. Badan bahasa membagi bahasa di Pantura (pantai utara Jawa) menjadi dua,

1
21 Mar 2017

Omongan Budayo Perdana

18 Maret 2017 Sobat Budaya mengadakan diskusi online yang kini dinamakan Omongan Budayo. Berbagai hal mengenai budaya akan diangkat pada diskusi yang dilaksanakan setiap hari Jumat ini. Pada pertemuan pertama Sobat Budaya membahas mengenai karawitan Sunda dengan menghadirkan narasumber Noval Karom, seorang mahasiswa yang memiliki minat cukup tinggi dengan kesenian

0
14 Feb 2017

Batik Truntum sebagai Budaya Ungkapan Kasih Sayang Orang Jawa Secara Tradisional

Jakarta, 14 Februari 2017. Setiap negara memiliki cara unik dalam mengungkapkan kasih sayang pada hari valentine. Di Sydney Australia sebagian masyarakatnya menjadikan patung sapi berwarna putih dan pink berpasangan sebagai penanda perayaan hari valentine. Di Filipina, hari valentine ditandai dengan cara nikah masal. Lalu bagaimana dengan Indonesia secara tradisional mengungkapkan

0
02 Feb 2017

Antusiasme Peserta Pelatihan Penulisan dan Pendataan Sobat Budaya Indonesia

Jakarta 29/1 — Divisi Culture Data Content Development, Sobat Budaya Indonesia mengadakan pelatihan penulisan dan pendataan untuk pengurus Sobat Budaya Indonesia. Pelatihan tersebut menghadiri pembicara yaitu Siti Wulandari selaku ketua Sobat Budaya Indonesia dan Vande Leonardo selaku pembina Sobat Budaya Indonesia. Berlokasi di sekretariat Komunitas Ciliwung Condet yang cukup asri

0
29 Jan 2017

Tari Legong dan Perkembangannya

Alunan gamelan Bali memenuhi Graha Swakadharma Denpasar. Empat penari satu persatu mulai memasuki arena pertunjukan dengan posisi berbaris. Mereka membawakan Tari Legong Kuntul, salah satu jenis Tari Legong Keraton yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Gerak dinamis dan kontrol diri yang dilakukan penari membuat seluruh penonton terpukau

0
17 Nov 2016

Buah dan Permen yang Melahap Permainan Generasi 90-an

Ketika berbicara millenial, pasti tidak terlepas dari masa kecil yang polos, menyenangkan, gembira, bebas intervensi, dan nyata. Ya, saat 90-an itu para millenials disuguhkan permainan tradisional yang kala itu benar-benar menyenangkan dan nyata. Mengapa nyata? Karena kita melakukannya melibatkan segenap indera yang kita miliki. Begitu banyak permainan tradisional yang bisa

0