#KodeNusantara#NusaKuliner

Petani Kopi Kintamani: Rasa Tersembunyi di Balik Kopi

Kopi kintamani yang kita nikmati sehari-hari memiliki rasa asam segar frutty (buah-buahan) yang unik. Rasa kopi yang tidak terlalu pahit dan memiliki ukuran body medium. Selain itu, kopi kintamani tidak meninggalkan aftertaste di mulut.

Rasa kopi kintamani yang dirasakan oleh lidah kita saat ini, ternyata ada nilai tersendiri bagi petani kopi kintamani lho. Petani kopi kintamani melihat bahwa kopi tak hanya sebatas rasa. Melainkan terdapat pula nilai kekerabatan, kebersamaan, dan kreativitas dalam mengelola kopi.

Mereka memiliki puluhan ribu hektare kebun kopi. Kebun tersebut dihuni oleh ratusan luwak liar yang sering kali memakan buah kopi yang sudah matang.

Luwak liar tersebut mulanya dipandang sebagai hama semata. Namun, mereka menyadari bahwa kopi yang berasal dari kotoran luwak liar membuat nilai jual kopi semakin tinggi. Lantas petani kopi kintamani membuat penangkaran luwak di dalam perkebunana kopi. Luwak akan memakan bauh kopi yang sudah matang dan petani kopi tinggal mengumpulkan biji kopi dari kotoran luwak.

Setiap kilogram yang dikumpulkan, petani mendapat upah sekitar Rp 100.000. Namun, mereka tidak diberi penuh tetapi diberikan setengahnya. Setengah lagi disimpan di kelompok subak. Uang tabungan tersebut dikelola oleh warga subak. Metode ini dilakukan supaya anggota subak dan kelompok petani dapat tumbuh bersama dalam kemajuan desanya.

Sistim pengembangan dan pengelolaan yang mereka lakukan terdapat nilai kekerabatan, nilai kebersamaan, serta investasi bersama demi memajukan kesejahteraan mereka.

Bukan hanya itu saja, mereka juga menunjukkan bahwa menanam kopi bukan demi tujuan bisnis semata, melainkan menjaga ekosistem tanaman kopi dan luwak liar sehingga tetap menjaga kelestarian alam lingkungan mereka.

Mengulik Kopi Perdamaian dari Timur Indonesia
Artikel Sebelumnya

Mengulik Kopi Perdamaian dari Timur Indonesia

Artikel Selanjutnya

Pengukuhan Raja Negeri Wakasihu di Maluku Tengah

3 Komentar

  1. 12 September 2019 at 10:23 pm — Reply

    jadi ingin menanam kopinya. DImana bisa mendapatkan bibit kopi Kintamani? Mohon infonya

  2. Erni
    2 October 2023 at 5:44 pm — Reply

    Selamat sore
    Saya sangat menikmati membaca postingan ini. Kebetulan saya memiliki minat untuk melakukan penelitian terhadap kopi luwak sebagai bahan dari tugas kantor saya
    Kalau boleh tahu apakah saudara memiliki kontak dan nama pemilik penangkaran Luwak disana?

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.