#KodeNusantara#NusaKuliner

Mengulik Kopi Perdamaian dari Timur Indonesia

Flores, Nusa Tenggara Timur tidak lagi hanya mengandalkan keindahan alam sebagai daya tarik mendatangkan wisatawan. Kopi kini menjadi objek yang membuat orang banyak berkunjung ke Flores, tepatnya di Bajawa. Wisatawan mencari dan ingin menikmati langsung bagaimana rasa dari kopi arabika ini. Ya, kopi flores bajawa adalah sasarannya.

Bajawa terdapat di Kabupaten Ngada. Nama bajawa sendiri berasal dari kata “Bha” berarti piring dan “Jawa” berarti perdamaian. Secara harafiah, Bajawa memiliki arti sebagai piring perdamaian atau sebagai daerah yang mengawali perdamaian untuk mempersatukan seluruh kawasan Flores menjadi utuh.

Kopi ini tersebar mulai dari Kabupaten Ngada, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Nagekeo, sampai Ende. Kopi di tanam pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Menurut orang sana, semakin tinggi tempat untuk menanam kopi maka semakin baik hasil yang didapatkan. Petani menanam kopi dengan bahan organik tanpa adanya campuran bahan kimia.

Kopi yang dihasilkan memiliki karakter yang khas, yaitu adanya perpaduan aroma nutty (kacang-kacangan) dengan tembakau. Body yang dihasilkan lebih tebal yang membuat tektur lebih kental dengan tingkat acidity (keasaman) sedang. Kopi Flores Bajawa ini cocok bagi penikmat kopi yang memiliki masalah pada lambung.

Karakteristik dan cita rasa tersebut dipengaruhi oleh cara budidaya petani yang masih organik dan ditanam di tanah yang mengandung abu gunung berapi.

Kopi ini telah banyak diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika dengan brand Arabika Flores Bajawa. Sehingga tahun 2015, Kementrian Hukum dan HAM memberikan sertifikasi Indikasi Geografis (IG) kopi arabika flores bajawa dengan tujuan menjamin keberlanjutan komoditas kopi ini.

Bukan hanya itu saja, Pemerintah Kabupaten Ngada juga menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perlindungan Kawasan Indikasi Geografis Kopi Arabika Flores Bajawa sebagai kopi spesial. Perda ini bertujuan untuk mengendalikan perdagangan kopi.

Artikel Sebelumnya

Merawat Kopi Ala Petani Gayo

Rasa Tersembunyi di Balik Kopi
Artikel Selanjutnya

Petani Kopi Kintamani: Rasa Tersembunyi di Balik Kopi

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.