INFOBUDAYA.NET — In the worldview of the Minangkabau people, customs are not merely social rules, but the foundational moral and philosophical pillars of life that remain unshakable. Within this tradition, there is one important principle that serves as the boundary between what is considered sacred and what is considered taboo:

INFOBUDAYA.NET — Amid the relentless tide of globalization and modernization that sweeps across cultures, many of Indonesia’s ancestral traditions slowly fade into silence. Among them is Silek Minangkabau—not merely a martial art, but a living embodiment of values, ethics, and identity deeply rooted in the Minangkabau worldview. More than physical

Sudah hampir pasti, kita semua pernah mendengar kata rendang. Ketika mendengarnya, maka sontak nafsu makan pun mencuat, sambil mengingat rasanya yang kelewat nikmat. Tapi, tak banyak yang tahu, bahwa rendang sebenarnya bukanlah nama dari sebuah makanan. Rendang adalah sebuah proses mengolah makanan. Ya, rendang adalah cara masyarakat Minangkabau, di Provinsi

Universitas Andalas meresmikan Minangkabau Corner pada tanggal 29 Desember 2015. Ini merupakan pojok ketiga setelah sebelumnya meresmikan American Corner dan Warung Perancis. Ketiga pojok ini bermarkas di Lantai 3 Perpustakaan Kampus Unand. Acara peresmian ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat periode, Rektor Universitas Andalas Prof. Tafdil Husni, SE,.MBA,.Ph.D , Direktur Riset dan

infobudaya.net – Minangkabau merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang kaya akan kesenian tradisional dan budaya daerah. Berbagai jenis seni hasil kreasi dari nenek moyang terus dijaga kelestariannya secara turun-temurun. Media penyiaran seperti televisi dan radio dijadikan sarana untuk pelestarian kesenian dan kebudayaan yang ada. Salah satu contoh dari kesenian

Kebudayaan indonesia yang sangat beragam menghasilkan karya-karya yang luar biasa, di antaranya adalah kesenian tari di Indonesia. Provinsi Sumatera Barat tidak hanya terkenal dengan wisata alam dan kulinernya, tapi juga memiliki seni tari yang indah sekaligus unik. Hal inilah yang dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya (GIK) pada Minggu kemarin (26/4).

Bagi masyarakat Minang, merantau merupakan kebiasaan turun temurun. Tradisi inilah yang berusaha ditangkap oleh Nan Jombang Dance Company dengan menampilkan sebuah tari bertauk Rantau Berbisik, pada 5 April 2015, di Auditorium Galeri Indonesia Kaya. Penampilan selama kurang lebih 55 menit ini mengisahkan tentang kehidupan rantau khas Minangkabau. Dengan memadukan unsur