BeritaEvent

[Press Release] PESTARAMA#7: Doa untuk Wisran Hadi

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN Jakarta) melalui PESTARAMA#7 menggelar sebuah persembahan untuk mengenang serta mengapresiasi sastrawan dan dramawan Indonesia, tidak hanya doa yang dipersembahkan, tetapi juga persembahan untuk keluarga besar. Doa untuk Wisran Hadi dilaksanakan pada Senin, 28 Maret 2022 lalu.

Ibu Rosida Erowati, selaku Dosen PBSI menuturkan bahwa, “Saya sempat berkunjung ke rumah Bapak Wisran Hadi di Padang, dan saya bertemu dengan istri beliau, yaitu Ibu Raudha Thaib. Beliau sangat senang dan sangat menghargai dengan adanya acara ini, karna memang teater untuk Wisran Hadi ini adalah kisah keseluruhan hidup beliau, jadi ketika ada yang mengapresiasi karya-karya beliau, Ibu Raudha Thaib sangat menghargai. Jadi, kita melihat bahwa ini adalah keluarga yang rendah hati dan Bu Raudha juga sangat terbuka, karna beliau sangat menghargai suaminya dan beliau sangat menghargai siapa saja yang mengapresiasi karya-karya suaminya” Ucap Bu Rosida pada Senin (28/03).

Ibu Rosida juga menuturkan bahwa, “Kita kembali kepada diskusi awal yang di mana kita memustuskan tokoh Wisran Hadi untuk PESTARAMA#7 ini, tetapi untuk menyelenggarakan pementasan yang penuh dengan budaya Minang memakan butuh waktu lama, jadi selain dari teman-teman istilahnya kalau penggagas itu harus yakin banget bahwa ini terlaksana. Jadi, setelah ada rapat dosen dan diskusi bersama para dosen akhirnya meyakinkan bahwa kita satu untuk memilih Wisran Hadi dan naskah-naskahnya itu penuh dengan budaya adat Minang yang karna memang diangkatnya dari situ. Jadi, ya kalau buat saya, Wisran Hadi itu termasuk dalam salah satu tokoh yang harus kita angkat terutama naskah-naskahnya juga sangat banyak dan beliau sangat produktif” ucap Bu Rosida.

Selain itu, ada sebuah penampilan dari “Balangga Carika” yang merupakan sebuah sanggar dari PBSI. Acara berlangsung begitu indah dan terlaksana dengan lancar, berkesan, dan penuh sukacita.

Artikel Sebelumnya

[Ulasan] archipelaQode: Episode 1

Artikel Selanjutnya

Bersama Perempuan Melestarikan Budaya Lokal di Era Transformasi Digital

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.