#KodeNusantaraBlog

Layangan Sanderen, Si Pemilik Suara Unik “Ngeng.. Ngeng.. Ngeng”

Layangan yang berasal dari Pati, Jawa Tengah ini terbilang unik karena mempunyai bentuk seperti pesawat atau burung dan berukuran sangat besar, jauh dari ukuran layangan yang dimainkan oleh orang-orang yang tinggal di kota besar pada umumnya.

Selain bentuknya yang indah terdapat ciri khas yang dimiliki layangan ini, yaitu mempunyai bunyi saat diterbangkan. Sumber bunyinya sendiri terdapat pada sendaren. Semakin kencang anginnya berhembus maka akan semakin kencang pula bunyi yang  dapat dihasilkan.

Dilihat dari sudut pandang sejarah, layangan konon ditemukan ilmuan Yunani dan Tarentum pada abad ke-5 sebelum Masehi. Namun kenyataannya masyarakat Asia seperti Jepang, Korea, Cina, dan Melayu sudah akrab dengan benda tersebut, dan dimanfaatkan untuk membantu tugas manusia di masa lalu dalam bidang ilmu pengetahuan dan adat istiadat di seluruh penjuru benua.

Menurut cerita yang beredar, pada tahun 1847 layangan digunakan untuk membantu merentangkan kawat melintasi sungai Niagara antara Amerika Serikat dan Kanada untuk membangun jembatan gantung pertama. Itu masih salah satu manfaat, tentu masih banyak lagi kehebatan layang-layang untuk membangun peradaban. Tetapi sekarang peran layang-layang sudah tergantikan oleh balon dan pesawat terbang.

Nah, kita kembali kepada layangan kebanggaan Kabupaten Pati. Pertanyaannya apa sih Sendaren itu? Dan ada tidak sih unsur magis di dalamnya? Menurut cerita yang beredar di tengah masyarakat Pati, layangan ini jauh dari unsur-unsur tersebut, beda halnya jika kita membahas layangan dari daerah Bali yang kabarnya layangan di sana merupakan benda sakral para dewa. Sendaren sendiri merupakan sebuah benda berbentuk busur yang terbuat dari bambu dan tali karung beras. Biasanya diletakkan di bagian ujung atas layang- layang yang  akan berbunyi ngeng…. ngeng… ngeng… kurang lebih bunyi yang dihasilkan seperti itu.

sumber: https://www.anteronews.com

Semakin besar dan nyaring suara yang dihasilkan maka akan semakin seru si pengendali layangan itu. Ya, karena memang itulah fungsi dari permainan ini. Jadi sudah bukan eranya layangan hanya untuk diadu. Tapi juga bisa dikeluarkan nilai-nilai estetika keindahan dan daya tarik lainya.

Yang membedakan cara pembuatan layangan ini dengan layangan biasa hanya seberapa ulet dan terampilnya si pengrajin tersebut. Karena pada dasarnya layangan ini sangat sulit untuk dibuat oleh orang awam karena membutuhkan keahlian. 


Data Terkait:

PDBI – Layangan

Artikel Sebelumnya

Gasing Sisimulue: Permainan Asik yang Tergilas Zaman Dari Aceh

Artikel Selanjutnya

Ritual dalam Proses Pembuatan Perahu Sandeq

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.