Budaya Sindangbarang dalam Upacara Seren Taun
Kampung budaya Sindangbarang terletak di Desa Pasir Eurih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor Jawa Barat. Berjarak hanya 5 km kota Bogor dan merupakan Kampung Tertua untuk Wilayah kota dan kab. Bogor, berdasarkan sumber naskah Pantun Bogor dan Babad Pajajaran. Kalau menurut Pantun Bogor diperkirakan Sindangbarang sudah ada sejak jaman Kerajaan Sunda lebih kurang abad ke XII. Di sinilah dahulu terdapat suatu Kerajaan Bawahan yang bernama Sindangbarang dengan Ibu kotanya Kutabarang. Di sinilah menurut cerita rakyat digemblengnya para satria-satria kerajaan. Di sini pula kebudayaan Sunda Bogor bermula dan bertahan hingga kini dalam wujud Upacara Adat Seren Taun.
Di Kampung budaya Sindangbarang terdapat 8 macam kesenian Sunda yang telah direvitalisasi dan dilestarikan oleh para penduduknya. Di sini terdapat pula situs-situs purbakala peninggalan Kerajaan Pajajaran berupa Bukit-bukit berundak. Di Sindangbarang setiap satu tahun sekali diselenggarakan Upacara Adat Seren Taun, yaitu upacara ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil Panen dan hasil bumi yang diperoleh pada tahun ini dan berharap hasil panen tahun depan akan lebih baik lagi.
Untuk melestarikan kesenian tradisional di kampung budaya, maka diselenggarakan pelatihan tari dan gamelan untuk generasi muda secara gratis oleh Kampung Budaya Sindangbarang, Anak-anak muda yang telah mahir di bidang kesenian masing-masing maka akan dilibatkan dalam pementasan menyambut tamu yang tentunya akan menambah penghasilan untuk mereka sendiri.
Untuk melestarikan situs-situs purbakala, kampung budaya bekerja sama dengan FIB UI melakukan penelitian, dokumentasi dan menyelenggarakan seminar mengenai situs peninggalan Kerajaan Pajajaran tersebut. Cerita Rakyat mengenai Sindangbarang sendiri telah dicoba untuk dibukukan oleh teman-teman dari FIB UI.
Saat ini rumah-rumah adat dan tradisi budaya di Kampung Budaya Sindangbarang telah direkontruksi dan direvitalisasi dengan bimbingan dan petunjuk dari Bapak Anis Djatisunda seorang Sesepuh Sindangbarang dan Budayawan Jawa Barat. Revitalisasi budaya dan rumah-rumah adat tersebut memang perlu dilakukan agar orang Sunda tidak kehilangan jati dirinya.
Tinggal bersama kokolot merupakan salah satu keunikan di kampung budaya Sindangbarang. Karena merupakan kampung budaya maka para tamu akan merasakan suasana kehidupan perkampungan sehari-hari. Di mana para tamu akan tinggal bersama kokolot dan seniman yang memang tinggal di kampung budaya. Para tamu akan menemui suasana para ibu-ibu menumbug padi di saung lisung, memasak dengan menggunakan kayu bakar dan hawu (kompor tradisional sunda), melihat para petani bercocok tanam, belajar kesenian tradisional dan lain-lain.
Sumber:
Info Lanjut:
Tidak Ada Komentar