#KodeNusantaraBlog

Saramben, Kalung Sakral Wadian Bawo

Saramben atau Saramen atau dikenal dengan Samakng Sawit adalah sebuah kalung sakral yang digunakan sebagai aksesoris dalam Tari Wadian Bawo. Saramben adalah kalung atau baju wadian yang menggunakan semacam untaian tali, di mana di tali-tali tersebut dipasang taring-taring binatang, jenis-jenis kayu dan obat-obatan.

Wadian Bawo merupakan tarian yang ditarikan oleh laki-laki. Tari Wadian Bawo adalah tarian mistis yang dikenal oleh Dayak rumpun Lawangan hingga rumpun Dusun, seperti Dayak Banuaq, Dayak Dusun Deah, Dayak Maanyan, Dayak Taboyan, dan lain lain.

Wadian yang menggunakan Saramben yang dipercaya sebagai “Panekang Hambaruan” atau memperkuat jiwa sang Wadian untuk menangkal ilmu-ilmu yang mengganggu Wadian/Belian dalam ritual.

Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar nazar dan juga untuk memanggil roh-roh hantu atau disebut Belih untuk meminta bantuan. Tarian ini konon diajarkan oleh Nalau yang memiliki gelar Ma Sumping Ngoyau Bawo yang ia peroleh dari Lewin Langit (makhluk penghuni alam atas).

Pada tarian ini sang Belian umumnya akan mengundang mahluk-mahluk surgawi dengan sesaji sebagai rumah bagi mahluk-mahluk surgawi yang datang. Tari Wadian Bawo juga digunakan sebagai prosesi acara Iwurung Jue (perkawinan adat) atau sebagai pertunjukan acara acara tertentu.


Sumber:

PDBI – Saramben, Kalung Sakral Wadian Bawo

Artikel Sebelumnya

Pawukon, Sistem Penanggalan Asli dari Jawa dan Bali

Artikel Selanjutnya

Maranggap, Solidaritas untuk Wanita yang Baru Melahirkan di Batak Toba

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.