Berita

Kisah Unik Nanas Parigi, Benteng Pertahanan Kesultanan Buton

Sekilas jika berimajinasi tentang benteng pertahanan, sebagian besar orang mungkin akan membayangkan menara yang menjulang tinggi, benteng kokoh dari batu, atau gerbang dari besi runcing dan pecahan kaca. Namun, di masa dahulu, bannyak kreativitas dan ide-ide unik serta menarik untuk membangun benteng pertahanan. Misalnya saja di Kesultanan Buton.

Pulau Buton, yang sekarang masuk dalam wilayah administratif Sulawesi Tenggara memiliki sejarah yang panjang. Buton sempat mengalami masa kerajaan pada abad ke-14 M hingga abad ke-16 M, dengan pengaruh kental dari Hindu dan sedikit pengaruh Buddha serta Islam. Hingga di abad ke-16 M hingga tahun 1960, sistem kerajaan berubah menjadi kesultanan dan pengaruh Islam menjadi lebih dominan dibanding Hindu.

Pada masa VOC di tahun 1600-an, Buton menjadi jalur perdagangan rempah-rempah, dari dan ke Maluku. Keramaian kegiatan perdagangan ini diikuti pula dengan maraknya bajak laut yang meresahkan masyarakat Buton yang tinggal di pesisir pantai.

Hingga akhirnya Sultan La Buke, membangun benteng pada tahun 1634-1645. Uniknya, benteng yang dibangun bukan dari batu, melainkan dari buah nanas! Pohon nanas yang berduri ini efektif untuk mencegah musuh masuk. Coba bayangkan saja, jika kita harus melalui dan menembus sekumpulan pohon nanas yang penuh duri ini? Ngilu dan tersayat-sayat!

 

 

Dan akhirnya buah nanas ini menjadi lambang Buton dan dipasang di atap rumah tradisional Buton. Misalnya saja seperti yang terpasang di atas atap Istana Malige, Istana Sulton Buton ini.

 

 

 

 

 


Sumber:

Sarasvati

Rumah Adat

Info Lebih Lanjut:

Malige

Nanas Parigi

Artikel Sebelumnya

Dari Tradisi Di Berbagai Negara Ini, Manakah yang Lebih Romantis?

Artikel Selanjutnya

Masakan Unik, Sayur Buah Pisang Khas Kalimantan

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.