Berita

Sukuraga, Mengemas Wayang dalam Bentuk Baru

Wayang yang selama ini dikenal masyarakat Indonesia merupakan salah satu seni tradisi yang tergolong sebagai teater boneka. Di dalam budaya Jawa, wayang lebih populer disajikan dalam dua dimensi dalam bentuk bayang. Bayang-bayang tersebut dihasilkan oleh ilusi antara boneka wayang yang terbuat dari kulit dan sorotan lampu di belakang dalang. Sedangkan di Sunda wayang banyak dikenal dalam bentuk tiga dimensi atau biasa disebut wayang golek. Penggambaran lakon wayang dibuat dengan bentuk karakter yang sangat mutlak menyerupai manusia lengkap dengan pakaian dan aksesoris.

Sukabumi sebagai salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Barat memiliki inovasi sendiri dalam menyajikan wayang. Pada umumnya cerita pewayangan diambil dari epos mahabharata dan ramayana sedangkan pada teater sukuraga tokoh cerita yang diangkat berasal dari anggota tubuh manusia seperti mata, hidung, mulut, telinga, tangan dan kaki. Pemilihan tokoh yang tidak umum tersebut, menurut Effendi terinspirasi dari lukisannya yang pernah ia pamerkan di Malaysia. Sesuai dengan tokohnya, alur cerita yang disajikan juga seputar kehidupan manusia terutama konflik pada diri manusia itu sendiri.

Banyak cara untuk bisa mengajak manusia untuk berbuat baik salah satunya dengan kesenian. Selain menambah kekayaan budaya Indonesia, kesenian ini juga dapat menjadi tuntunan manusia. Diharapkan kesenian sukuraga tidak hanya berkembang di Indonesia saja.

Sumber: sukuragafondation.org

Artikel Sebelumnya

Omongan Budayo “Kesetaraan Gender dan Peranan Wanita Dayak Ngaju”

Artikel Selanjutnya

PINKAN Indonesia mengadakan Festival Semarak Kolintang Indonesia 2017

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.