#KodeNusantaraBlog

Panamou, Tradisi Pengasingan Wanita di Pulau Seram

Indonesia memiliki banyak budaya dan tradisi yang bebeda-beda pada setiap daerahnya. Tradisi tersebut memiliki makna tersendiri yang menjadi kepercayaan masing-masing dari daerah tersebut, seperti tradisi Potong Jari di Papua, tradisi Lompat Batu di Nias dan masih ada tradisi lain, yaitu tradisi Pengasingan Wanita pada suku Naulu di Pulau Seram.

Tradisi Panamou adalah tradisi yang dilakukan oleh suku Naulu di Pulau Seram, Maluku untuk mengasingkan wanita. Para wanita ini diasingkan di dalam sebuah bangunan yang berukuran 2×2 meter dan tidak diperbolehkan untuk berinteraksi dengan dunia terutama pada pria. Biasanya bangunan tersebut terletak di sebuah kebun bahkan pinggir hutan, Pengasingan ini dilakukan setiap bulan saat para wanita mengalami masa menstruasi.

Selama berada di dalam bangunan tersebut para wanita yang diasingkan akan menerima makanan dan minuman dari saudara wanitanya. Tak hanya itu, wanita yang mengantar makanan juga tidak boleh mengajak berbicara wanita yang diasingkan tersebut.

Pengasingan ini juga dilakukan pada wanita yang sedang hamil dengan usia kandungan yang mendekati masa kelahiran, pada saat itu sang wanita hamil hanya diberikan makanan dan minuman.  Saat seorang wanita ingin melahirkan akan ada seorang dukun yang mengunjunginya. Dukun tersebut akan membantu untuk proses melahirkan dengan peralatan seadanya. Setelah pengasingan tersebut selesai, para wanita tersebut diperbolehkan untuk kembali ke tempat tinggal asalnya.

Tradisi tersebut bisa dikatakan sebagai tradisi yang memilukan, tetapi para wanita Suku Naulu tetap mempertahankan tradisi tersebut karena tradisi itu merupakan tradisi nenek moyang.


Sumber:

Kaskus – Tradisi Panamou yang Mengasingkan Wanita Suku Naulu Ini Memilukan dan Kontroversi

Bombastis – Tradisi Panamou Naulu

Info Lanjut:

PDBI – Tradisi Indonesia

PDBI – Maluku

Artikel Sebelumnya

Menabuh Gendang dan Gong, Tradisi Menyambut Gerhana Bulan

Artikel Selanjutnya

Tato, Wujud Keindahan dan Simbol Perjalanan Suku Dayak

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.