Sate-Sate Anti Mainstream di Sulawesi
Apa yang terlintas di pikiran kamu ketika mendengar Sate? Daging kambing atau daging ayam tusuk yang dibakar? Ah itu mainstream! Ternyata di Sulawesi ada banyak varian sate yang terbuat perlu di bakar loh! Berikut rekomendasi sate-sate yang non-mainstream:
1. Sate Garo Manado

Sate garo adalah sate yang digaro. Dalam bahasa Manado, garo adalah “garuk.” Sate garo dimasak dengan ditumis dengan irus yang “digaruk-garuk” di wajan. Sate garo ini bisa menggunakan daging babi atau pun daging babi, tapi tidak direkomendasikan menggunakan daging unggas, karena rasanya kurang mantap.
2. Sawalla

Sawalla, makanan khas masyarakat Enrekang, Sulawesi Selatan. Makanan ini unik, bentuknya menyerupai baso namun disajikan dengan cara ditusuk seperti sate. Sawalla ini bukan terbuat dari daging melainkan dari tepung beras ketan yang dilumuri dengan gula aren dan parutan kelapa.
3. Sate Tambulinas

Sate ini adalah sate favorit masyarakat Sulawesi Barat. Jika, di wilayah Jawa kita familiar dengan sate kambing dan sate ayam, lain dengan sate tambulinas. Sate ini justru terbuat dari daging sapi, dan bermanfaat untuk menghindari anemia.
4. Sate Kolombi

Di Sulawesi ada juga loh sate yang dimasak dengan kolombi (keong sawah). Tapi, keong sawah ini berbeda dengan bekicot ya.
5. Sate Pokea

Sate ini adalah makanan khas dari Sungai Pohara, Kendari. Pokea dalam bahasa Kendari artinya kerang. Sate pokea ini memakai bumbu yang rasaya agak pedas dan disantap dengan gogos, sejenis lemper tanpa isi yang dibakar.
—
Info lebih lanjut:
Sate Garo Manado 
Sawalla  
Sate Tambulinas
Sate Kolombi
Sate Pokea 
 
			 
     
     
		 
		 
		
Tidak Ada Komentar