5 Keunikan Suku Kajang
Pernah pergi ke Bulukumba? Sebuah kota di pesisir Sulawesi Selatan yang terkenal akan keindahan pantai dan pesona bawah lautnya. Selain memiliki kekayaan alam yang masih asli, Bulukumba juga terkenal sebagai kota para pembuat Kapal Phinisi atau dalam bahasa bugis diberi julukan Butta Panrita Lopi. Butta Panrita Lopi ini sendiri memiliki arti tanah tempat para pembuat ahli perahu. Dari hingar binger kedua hal tersebut di atas, ada lho masyarakat adat di Bulukumba yang masih menjungjung tinggi kearifan lokal mereka di tengah modernitas Bulukumba saat ini. Mereka dikenal sebagai Suku Kajang. Apa sajakah keunikan dari Suku Kajang?
Berikut adalah 5 Keunikan dari Suku Kajang, Sulawesi Selatan :
Pakaian Adat Suku Kajang
Pakaian adat Suku Kajang juga terbilang unik. Suku Kajang hanya mengenal satu warna untuk pakaian adatnya, yaitu warna hitam. Warna hitam bermakna persamaan dalam segala hal, termasuk pula kesederhanaan. Tidak ada warna hitam yang lebih baik antara satu yang lainnya karena semua hitam adalah sama. Makna lainnya dari warna hitam yaitu menunjukkan kekuatan, kesamaan, derajat bagi setiap orang di depan sang pencipta.
Rumah Adat Suku Kajang
Mengenai bentuk bangunan Suku Kajang, sebetulnya hampir sama dengan bentuk rumah adat Suku Bugis-Makasar yaitu berbentuk rumah panggung. Perbedaannya adalah setiap rumah di Suku Kajang menghadap ke arah barat. Hal tersebut memiliki makna bahwa apabila membangun rumah melawan arah terbitnya matahari dipercayai mampu memberi berkah.
Perkawinan
Berbicara mengenai pernikahan, suku Kajang memiliki aturan adat sendiri. Masyarakat adat Kajang terikat oleh adat dimana mengharuskan mereka untuk menikah dengan sesama orang dalam kawasan adat. Jika tidak, mereka harus hidup di luar kawasan adat. Pengecualian bagi pasangan yang bersedia mengikuti segala aturan dan adat-istiadat yang berlaku dalam kawasan tersebut.
Bahasa
Bahasa yang digunakan oleh Suku Kajang adalah bahasa Makassar yang berdialek Konjo.
Agama
Kepercayaan yang dianut oleh Suku Kajang adalah agama Islam. Dalam bahasa konjo di sebut “Sallang”, dan tuhan yang diyakini untuk disembah adalah Allah atau dalam bahasa Konjo di sebut “TURIE’ A’RA’NA”. Mereka juga memiliki kepercayaan unik untuk sebuah filosofo shalat yaitu, “je’ne talluka sumbayang tala tappu” yang memiliki arti wudhu yang tidak pernah batal, sembahyang yang tidak pernah putus”.
Amat menarik untuk dikunjungi bukan? Bulukumba dengan masyarakat Kajang? Jadi, Kapan kamu mau ke Kajang?
Tidak Ada Komentar