Berita

Kesenian Sulawesi Berkibar di Euro Folk Festival!

Bulgaria – Satu lagi prestasi diraih oleh aktifis kesenian tradisional di kancah dunia. Kali ini kelompok tari Ajuwara dari Makassar berhasil memukau penonton di Festival Euro Folk 2015 yang digelar di kota Kiten, Bulgaria. Tim Ajuwara yang dipimpin oleh Abdi Bashit ini meraih pernghargaan sebagai First Award Golden Orpheus Ritual Dance Folkore XII Black Sea. Selain itu Tim Ajuwara juga meraih beberapa penghargaan sekaligus, seperti: Essential Contribution at Preserving and Developing of Traditional Folklore Art; Holder of the Honorary Sign of musical Feast Euro Folk; Discovery of the XII Black Sea Fest 2015; Laurete (the best performance).

Untuk penghargaan tersebut, Tim Ajuwara harus bersaing dengan 85 tim lain dari berbagai negara. Penampilan Tim Ajuwara memukau penonton dari segi kostum dan musik yang berbeda. Penggunaan kostum berupa baju bodo dan busana adat Toraja menambah keunikan penampilan mereka. Kaloyan Nikolov, presiden festival, bahkan menyebut mereka sebagai the greatest performance.

Bagi penari Tim Ajuwara yang didominasi oleh mahasiswa Universitas Hasanudin, festival adalah momen spesial tersendiri, karena ini kali pertama mereka mengikuti festival serupa dan bertemu dengan tim-tim dari negara lain. Ini juga kesempatan mereka untuk memperkenalkan kesenian Sulawesi ke kancah internasional.

Seperti yang dikatakan oleh Abdi Bashit, kepada Koran Jakarta, Kamis (10/9): “Kesenian merupakan jembatan yang dapat menghubungkan berbagai bangsa berbeda di dunia sebagaimana disaksikannya selama Festival. Semua materi musik dan tari memiliki konsep yang sama, yaitu kerukunan dan kebersamaan di antara keberagaman tradisi dan budaya.”

Dengan semua pernghargaan tersebut, tim Ajuwara direferensikan untuk mengikuti World Championship of Folkore tahun 2016 mendatang.

 

Sumber: koran-jakarta.com

________________________________________________________________________________

 

Lebih lanjut tentang:

Artikel Sebelumnya

Wow, Ada Taman Mini Indonesia di Belgia

Artikel Selanjutnya

Launching Aplikasi “Peta Batik Indonesia”

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.