Di Kalimantan Barat, terdapat sebuah tumbuhan yang dikenal dengan nama bawang berlian atau bawang dayak. Bawang ini kerap digunakan masyarakat Kalimantan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti diabetes.

Jika dilihat secara sekilas, pasti di antara kalian berpikir bahwa bawang dayak memiliki bentuk yang sama persis dengan bawang merah, bukan? Meskipun memiliki bentuk yang hampir sama, namun jika diperhatikan lebih jelas bawang dayak memiliki bentuk yang lebih kecil dan warnanya pun lebih merah daripada bawang merah pada umumnya.

Lalu, apakah benar bawang dayak dapat menyembuhkan penyakit diabetes? Menurut herbalis di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Valentina Indrajati, bawang dayak mengandung senyawa alkaloid yang memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Itulah yang menyebabkan konsumsi rutin bawang berlian mampu mengontrol kadar gula darah.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Maria DPT Gunawan Puteri dan rekan dari Divisi Biosains, Universitas Hokkaido, Jepang menunjukan bahwa di dalam bawang dayak terdapat 3 senyawa aktif yaitu: eleutherol, eleutherinoside A, dan eleuthoside B.

Hasil uji tersebut juga menunjukkan senyawa aktif yang berperan paling tinggi dalam menghambat alfa-glukosidase adalah eleutherinoside A dengan nilai 5 mg/50 gram sampel. Artinya hanya dengan dosis 5 mg, separuh sampel alfa-glukosidase terhambat dan jika aktivitas alfa-glukosidase terhambat, penyerapan glukosa juga terhambat sehingga kadar gula di darah juga berkurang.

Meskipun demikian, bawang dayak tidak bisa dijadikan sebagai prioritas utama untuk menyembuhkan diabetes. Hal ini dikarenakan reaksi yang akan diterima oleh tiap orang akan berbeda-beda. Maka dari itu kita harus mulai mengubah pola hidup kita dari sekarang. Karena akan lebih baik mencegah daripada mengobati, kan? Selamat memperingati Hari Diabetes Sedunia, kawan!

Data Terkait

PDBI – Bawang Berlian