Kondisi bangsa yang carut marut mendorong kesatuan aksi masyarakat lintas agama yang tergabung dalam Forum Persaudaraan Umat Beriman Yogyakarta (FPUB) untuk melaksanakan laku budaya Lampah Ratri Topo Bisu di Tugu Pal Putih, Selasa (19/5/2015) malam. Laku budaya topo bisu lampah ratri merupakan tradisi budaya leluhur dengan berjalan kaki di waktu malam dalam keheningan, bisu tanpa bicara.

Ritual ini dilakukan bila ada keprihatinan, permohonan dan harapan. Beberapa elemen masyarakat turut serta melakukan Lampah Ratri Topo Bisu ini, kalangan pemerintah, kelompok lintas agama, tokoh agama, dan beberapa organisasi masyarakat turut serta mengikuti ritual ini. Lampah ratri dilakukan dengan berjalan kaki dari Tugu Pal Putih sampai Pagelaran dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya terlebih dahulu bersama-sama masyarakat.

Masyarakat yang mengikuti lampah ratri menggunakan janur kuning sebagai simbolik perjuangan dan pemersatu ketika jaman kemerdekaan melawan penjajahan. Acara ini merupakan acara rutin digelar setiap tahun oleh FPBU pada tanggal 18 Mei. Selain untuk melaksanan tradisi, lampah ratri ini juga sebagai momen untuk memperingati hari kebangkitan nasional.

Sumber Berita

tribunnews.com

Lebih lanjut tentang:

• Ritual
• Jogjakarta