Raden Ajeng Kartini dikenal karena perjuangannya dalam emansipasi wanita. Dia gigih dalam memperjuangkan hak-hak kaum wanita pada masa penjajahan Belanda. Kartini sebagai sosok perempuan pejuang memiliki latar belakang politis. Kartini dipilih sebagai Pahlawan Nasional Perempuan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Tahun 1964 yang ditandatangani Presiden Soekarno dengan berunsur politik etis. Kartini

Peringatan kelahiran RA Kartini adalah momentum untuk membangkitkan kebanggaan sekaligus memiliki budaya. Sebanyak 200 murid SD Mardi Waluya merayakan hari RA Kartini dengan membatik kain dan 720 murid melukis mewarnai dengan jari. Upaya ini dilakukan sebagai tanda kecintaan terhadap budaya Indonesia yang akhir-akhir ini tergerus oleh arus globalisasi budaya barat.