BlogPiknik

Jelajahi Taman Hutan Raya Djuanda.

Taman Hutan Raya Djuanda merupakan destinasi wajib jika kalian sedang berkunjung ke Kota Bandung. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda atau yang sering disebut dengan Tahura Djuanda ini terletak di utara Kota Bandung dengan luas wilayah yang terhitung dari Dago Pakar (Curug Dago) hingga Maribaya-Lembang.

Sebelumnya, pada tahun 1980 taman hutan raya ini bernama Taman Wisata Curug Dago. Namun pada tanggal 14 Januari 1985 atas usul Mashudi dan Ismail Saleh, nama Taman Hutan Curug Dago diubah menjadi Taman Hutan Raya Djuanda. Pemilihan nama “Djuanda” sebagai nama Taman Hutan Raya ini dilakukan sebagai tanda hormat masyarakat Indonesia kepada Ir. Djuanda yang telah berjasa dalam memperkokoh NKRI lewat Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 silam. Taman Hutan Raya Djuanda juga telah diresmikan melalui Kapres No.3 Tahun 1985 tepat pada hari lahirnya Ir. Djuanda yaitu 14 Januari 1911 silam.

Jika mengunjungi Taman Hutan Raya Djuanda kamu tidak hanya di manjakan dengan keindahan pohon pinus saja tetapi juga dapat melihat sekitar 2.500 tanaman yang terbagi dalam 40 familia dan 112 genus dalam Tahura Djuanda ini. Tentunya tumbuhan-tumbuhan yang ada di dalam Tahura Djuanda berasal dari Kebun Raya Bogor dan juga merupakan koleksi dari berbagai daerah di Indonesia. Di dalam Taman Hutan Raya Djuanda kalian bisa menemukan beberapa objek yang menarik dan bisa di jadikan sebagai spot foto seperti Goa Belanda, Goa Jepang, Curug Omas dan Curug Koleang.

Menarik nya lagi Taman Hutan Raya Djuanda menawarkan beberapa arena permainan seperti lapangan tenis dan juga flying fox. Bagi kalian yang ingin mengunjungi Taman Hutan Raya Djuanda, kalian hanya perlu merogoh kocek sebesar 10.000/orang untuk wisatawan lokal dan sebesar 50.000/orang untuk wisatawan asing. Sedangkan untuk menikmati permainannya kalian bisa membayarnya mulai dari 350.000/hari.

Apakah kalian tertarik untuk mengunjungi Taman Hutan Raya Djuanda?

Situs terkait:

Taman Hutan Raya Djuanda

Artikel Sebelumnya

Fakta Menarik Mengenai Hari Transmigrasi.

Artikel Selanjutnya

Konvoi Santa Claus dan Sinterpit Di Papua

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.