#KodeNusantara#NusaKulinerBlog

Mengenal Seunungkee Batee Masyarakat Aceh

Seunungkee adalah tungku tradisional yang banyak terdapat di kalangan masyarakat Aceh. Tungku ini hingga sekarang masih digunakan oleh masyarakat Aceh terutama mereka yang tinggal di wilayah perdesaan. 

Seunungkee Batee berarti tungku batu. Dari namanya telah jelas bahwa bahan baku tungku ini ialah batu. Batu yang baik sebagai bahan untuk membuat Seunungkee Batee adalah batu kali yang berukuran sama dan berbentuk lonjong. Batu kali tahan terhadap api dan biasanya memiliki permukaan yang halus.

Jumlah batu untuk membuat tungku tergantung keperluan. Untuk membuat sebuah tungku satu mata akan diperlukan tiga batu. Kalau ingin menambah satu mata lagi, cukup menambah dua batu, begitu seterusnya. Tungku dua mata menggunakan batu lima buah, sedangkan untuk membuat tiga mata tungku digunakan tujuh buah batu.

Cara membuat tungku berbahan batu relatif mudah. Cara membuatnya adalah pilih lokasi di mana tungku akan ditempatkan. Kemudian, tanam batu tersebut di tanah dengan sepertiga atau seperempat bagiannya dipendam di dalam tanah.  Bentuk formasi batu tersebut adalah segitiga dengan kedua sudutnya masing-masing berada di kanan dan kiri.

Bila ingin menambah mata tungku satu lagi, cukup menanam dua batu lagi berbentuk segitiga yang lain di sebelah tungku yang telah dibuat. Penambahan satu mata tungku baru cukup dilakukan dengan cara menanam dua buah batu dengan formasi segitiga di sebelah tungku yang telah dibuat dengan salah satu sudutnya bergabung dengan tungku yang dibuat sebelumnya. 

Pembuatan tungku ini lebih praktis. Kayu bakar bisa dimasukkan kayu melalui tiga lubang yang ada. Namun, Seunungkee Batee mempunyai kekurangan, yaitu angin mudah masuk ke dalam tungku karena ada dua lubang selain lubang di bagian depan tungku. Kekurangan lainnya adalah peralatan panci mudah goyah karena bagian atas masing-masing batu sering tidak rata. 


Sumber:

Melayu Online

PDBI – Seunungkee Batee Aceh, NAD, Peralatan Masak


Artikel Sebelumnya

Ritual Hamis Batar

Artikel Selanjutnya

Tari Lalayon: Tari Indah Penuh Cinta

Tidak Ada Komentar

Tinggalkan komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.